Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C


Gejala awal penderita Hipotermia, saat kondisi tubuh mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis akibatnya tubuh kesulitan untuk menyesuaikan dengan suhu disekitarnya setelah itu tiba dimana tubuh kehilangan banyak energi hingga batas energi penderita habis lalu memasuki fase kritis, saat-saat dimana jika tak tertolong bisa berakhir kepada kematian.

Mengatasi Hipotermia  
  1. Jangan Panik  jangan lebay, dan mulai tenang sambil berpikir tentang penanganan Hipotermia
  2. Jika pakaian penderita basah, segera ganti dengan yang kering, kenakan juga polar/thermal, kaos kaki, sarung tangan, dan kupluk
  3. Jika ada emergency blanket yang terbuat dari aluminium foil, bisa bungkus tubuh penderita dengan itu dan sleeping bag
  4. Berikanlah minuman hangat yang manis, disuapinin pelan-pelan
  5. Buat penderita tetap sadar, ajak ngobrol, atau coba kecup-kecup pipinya (ini kalo muhkrim) kalo bukan, cubit2 pipinya tapi jangan kenceng-kencang. Bisa juga dipeluk, tapi ingat jangan modus.. 😝
  6. Jika sudah sadar/siuman, ajak penderita untuk bergerak, olahraga kecil, untuk membuat panas tubuh.
  7. Jangan salah tanggap gejala Hipotermia, banyak yang menganggap ini kesurupan, salah besar! Jangan sampai telat penanganan.
Ingat jangan meremehkan Hipotermia karena ini bisa menyebabkan kematian. Jangan meremehkan setiap peraturan yang berlaku, karena Pendaki yang bijak adalah mereka yang sadar akan bahaya, bertanggung jawab atas resiko dan harus cermat dan pintar dalam mempelajari ilmu mendaki gunung.


Source : @anak_bebek #TipsAlaAnakBebek,Wikipedia